Blogroll

Arti Tanda Pada Wadah Plastik

Hati-hati kalau mau menggunakan wadah plastik, harus sesuai dengan tandanya !!

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, May 28, 2015

JALAN LAHIR

PRINSIP DASAR

  1. Jalan lahir terdiri atas jalan lahir bagian tulang dan jalan lahir bagian lunak. Jalan lahir baigan tulang terdiri atas tulang-tulang panggul dan sendi-sendinya., sedang bagian lunak sendiri terdiri atas otot-otot, jaringan, dan ligamen-ligamen. Dalam proses persalinan pervaginam janin harus melewati jalan lahir ini. Jika jalan lahir khususnya bagian tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata-rata normal serta ukuran janinnya pun rata-rata normal, maka dengan kekuatan yang normal pula persalinan per vaginam akan langsung tanpa kesulitan.
  2. penolong persalinan harus mampu mengenal panggul normal dalam kehamilan, serta mampu pula mengenal penyimpangan dari keadaan normal. Kelainan panggul bawaan atau karena sesuatu penyakit pada umumnya jarang, dan kalau pun ada mudah dikenal secara klinis.

 JALAN LAHIR BAGIAN TULANG

  1. Tulang-tulang panggul terdiri atas os koksa di sebelah depan dan samping dan os sakrum dan os koksigis di sebelah belakang. Os koksa terdiri dari 3 bagian, yaitu os ilium, os iskhium, dan os pubis.
  2. Os ilim merupakan tulang terbesar dengan permukaan anterior berbentuk konkaf yang disebut fossa iliaka. Bagian atasnya disebut krista iliaka. Ujung-ujungnya disebut spina iliaka anterior superior dan spina iliaka posrerior supurior.
  3. Os iskhium adalah bagian terendah dari os koksa. Tonjolan di belakang disebut tuber iskhii yang menyangga tubuh sewaktu duduk.
  4. Os pubis terdiri dari ramus superior dan ramus inferior. Ramus superior  os pubis berhubungan dengan os ilium, sedang ramus inferior kanan dan kiri membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan os iskhium kira-kira pada 1/3 distal dari foramen obturator. Kedua os pubis bertemu pada simfisis.
  5. Sakrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra sakralis. Vertebra pertama paling besar, menghadap ke depan. Pinggir atas vertebra ini dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam penilaian ukuran panggul. Permukaan anterior sakrum berbentuk konkaf.
  6. Os koksigis merupakan tulang kecil, terdiri atas 4 vertebra koksigis.

SENDI PANGGUL

  1. Terdapat 4 sendi panggul yaitu 2 artikulasio sakroiliaka, simfisis pubis, dan artikulasio sakrokoksigeal. Dalam kehamilan dan persalinan artikulasio ini dapat bergeser sedikit dan lebih longgar. Pada disproporsi sefalopelvik "ringan" kelonggaran ini kadang-kadang dapat memungkinkan lahirnya janin pervaginam.
  2. Artikulasio sakroiliaka menghubungkan sakrum dengan ilium, memungkinkan gerakan terbatas ke depan dan kebelakang. Pergeseran yang terlalu lebar pada artikulasio ini sering menimbulkan rasa nyeri di daerah persendian.
  3. Simfisis pubis terbentuk dari hubungan 2 os pubis . Longgarnya hubungan simfisisini dapat menimbulkan simfisiolisis yang terasa sangat nyeri.
  4. Artikulasio sakrokoksigea merupakan hubungan os sakrum dengan os koksigis. Adanya sendi ini memungkinkan os koksigis tertekan ke belakang pada waktu kepala janin lahir.

LIGAMEN-LIGAMEN PANGGUL

  1.  Ligamen yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium pada artikulasio sakroiliaka merupakan yang terkuat di seluruh tubuh.
  2. Ligamen sakrotuberosum engikat sakrum dengan tuber iskhii , sedang ligamen sakropinosum menghubungkan sakrum dengan spina iskhiadika. Kedua ligamen ini membentuk dinding posterior dari pintu bawah panggul.




PELVIS MAYOR DAN MINOR

  1. Secara  fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian di atas linea terminalis, yang tidak banyak kepentingannya di dalam obsteri.
  2. Yang lebih penting adalah pelvis minor, dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet) dan pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang mempunyai sumbu lengkung ke depan (sumbu Carus).
 










Pintu atas panggul
  1. Pintu atas  panggul merupakan suatu bidang yang dibatasi di sebelah posterior oleh promontorium, di lateral oleh linea terminalis dan di anterior oleh pinggir atas simfisis. Pada panggul ginekoid pintu atas panggul bundar, kecuali di daerah promontorium agak masuk sedikit.
2.      Ukuran pintu atas panggul penting diketahui.
a.       Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium sampai ke tengah permukaan posterior simfisis. Diameter anteroposterior disebut pula nyugata obstetrika.
b.      Konyugata diagonalis yaitu jarak bagian bawah simfisis sampai ke promontorium, yang dapat diukur dengan memasukkan jari tengah dan telunjuk ke dalam vagina dan mencoba meraba promontorium. Pada panggul normal promontorium tidak teraba dengan jari yang panjangnya 12 cm.
c.       Koyugata vera yaitu jarak pinggir atas simfisis dengan promontorium diperoleh dengan mengurangi konyugata diagonalis dengan 1,5 cm
d.      Diamater transversa adalah jarak terjauh garis lintang pintu atas panggul, biasanya sekitar 12,5 – 13 cm.
e.       Garis yang dibuat antara persilangan konyugata vera dengan diameter transversa ke artikulasio sakroiliaka disebut diameter oblikua, yang panjangnya sekitar 13 cm.





Ruang Panggul

  1. Ruang panggul merupakan saluran di antara pintu atas panggul dan pintu bawah panggul. Dinding anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis dengan simfisisnya. Dinding posterior dibentuk oleh os sakrum dan os koksigis, sepanjang  ± 12 cm. karena itu ruang panggul berbentuk saluran dengan sumbu melengkung ke depan. 
  2. Sumbu ini adalah garis yang menghubungkan titik temu konyugata vera dengan diameter transversa di pintu atas panggul dengan titik-titik sejenis di Hodge II, III, dan IV. Arah sumbu ini sesuai pula dengan arah tarikan cunam atau vakum pada persalinan dengan tindakan 





 Pintu Bawah Panggul
  1.  Batas atas pintu bawah panggul adalah setinggi spina iskhiadika. Jarak anatara kedua spina ini disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9,5 – 10 cm.
  2.  Batas bawah pintu panggul berbentuk segi empat panjang, di sebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis, di lateral oleh tuber iskii, dan di posterior oleh os koksigis dan ligament sakrotuberosum. Pada panggul normal besar sudut (arkus pubis) adalah ± 90º. Jika kurang dari 90º maka lahirnya kepala janin lebih sulit karena ia memerlukan lebih banyak tempat ke posterior.
  3.  Diameter anteroposterior pintu bawah panggul diukur dari apeks arkus pubis ke ujung os koksigis. 




  Jenis Panggul menurut Caldwell-Molly

  1.    Jenis ginekoid : ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter anteroposterior hampir sama dengan diamteter transversa. 
  2.  Jenis android : bentuk pintu atas panggul hamper segitiga. Pria umumnya mempunyai panggul jenis ini. Walaupun diameter anteroposterior hamper sama panjangnya dengan diameter transversa, tetapi diameter transversa dekat dengan sacrum. Bagian dorsal dari pintu atas gepeng, bagian ventral menyempit ke muka. Ditemukan pada  15 % wanita.
  3. Jenis anthropoid : ditemukan pada 35% wanita. Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telor. Diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa.
  4.   Jenis platipelloid : ditemukan pada 5% wanita. Diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior.



 JALAN LAHIR BAGIAN LUNAK

  1. Pada persalinan segmen bawah uterus, serviks, dan vagina ikut membentuk jalan lahir bagian lunak.
  2. Jalan lahir bagian lunak lainnya yang berperan dalam proses persalinan adalah otot-otot, jaringan ikat, ligamen-ligamen yang berfungsi menyokong alat urgenitalis.
  3. Muskulus levator ani merupakan otot yang paling pernting di samping otot-otot lainnya. Ke depan muskulus levator ani berhubungan dengan bagian lateral os pubis, ke belakang dengan spina iskhiadika dan os koksigis, dan lateral dengan fasia obturatoria. Kedua muskulus levator ani di bagian depan membentuk urogenitalis; di dalam trigonum ini berda uretra, vagina, dan rektum.
  4. Bagian luar dari dasar panggul terdiri utamanya dari jaringan otot, antara lain muskulus transversus perinei, muskulus iskhiakavernosus, muskulus bulbokavernosus, dan muskulus sfingter ani eksternus.
  5. Bagian dalam dasar panggul merupakan dasar kavum abdomen yang dilapisi oleh peritonuem. Serviks, vagina bagian atas, kandung kencing dan rektum tertutup oleh peritoneum, di kelilingi oleh jaringan ikat. Fasia ini jaringan di samping uterus dikenal sebagai parametrium, yang bergabung dengan fasia ligamen transversus servikalis dan dengan serabut muskulus levator ani.