Blogroll

Friday, January 29, 2016

Kenali Gejala Skoliosis Pada Anak Sejak Dini dan Cara mengatasinya

 

Kenali Gejala Skoliosis Pada Anak

Sedikit tips untuk para orangtua agar dapat mendeteksi sejak dini apakah anaknya menunjukkan gejala skoliosis atau tidak, baik untuk putra maupun putrinya:

1. Minta sang anak untuk membungkuk 90 derajat ke depan dan perhatikan kondisi punggungnya.
2. Apabila terdapat ketidakseimbangan pada tulang punggungnya, segera bawa ke dokter tulang (orthopedi) agar dirontgen dan dapat ditangani secepat mungkin.
3. Selama masih usia pertumbuhan, tulang punggung anak dapat dikoreksi dengan jaket khusus (konsultasi dengan dokter orthopedi terlebih dahulu), sehingga tidak memerlukan operasi atau dapat diperbaiki melalui terapi ini. Usia pertumbuhan adalah usia paling mudah untuk memperbaiki tulang punggung agar tidak bertambah parah.
4. Selain dengan bantuan medis, perbaikan tulang juga dapat dibantu melalui olahraga berenang, misalnya dengan gaya katak, karena membantu pergerakan punggung.
Ciri atau tanda dari seseorang yang skoliosis, dikutip dari Tabloid Bintang adalah sebagai berikut:
– Kedua pundak atau bahu kiri dan kanan tidak sama tinggi.
– Salah satu punggung kiri atau kanan lebih menonjol.
– Pinggul kiri dan kanan tidak simetris, naik sebelah.
– Dada kiri atau kanan menonjol sebelah.
– Posisi berdiri tidak tegak dan lurus.
Selain ciri-ciri fisik, para skolioser juga merasakan keluhan-keluhan seperti:
– Rasa pegal dan nyeri di bagian leher dan tulang belakang.
– Kesemutan dan sakit pada tangan.
– Berkurangnya tenaga pada tangan dalam melakukan aktivitas sehari-sehari seperti membawa tas, mengangkat barang, gelas, payung, dan lain-lain.
– Rasa nyeri pada tulang belikat.
– Sering susah bernapas dan mengalami gangguan tidur.
Penyebab pasti skoliosis masih belum diketahui, bisa dikarenakan faktor keturunan, pernah jatuh dari tempat yang tinggi, posisi duduk yang salah, terlalu sering membawa beban berat di satu sisi atau lainnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya para orangtua mulai mengecek kondisi punggung anaknya secara berkala. Gejala skoliosis tidak langsung kentara secara dramatis, tapi seiring berjalannya usia anak. Apalagi jika derajat kemiringannya sedikit, tidak akan terlihat dan sepintas terlihat normal-normal saja.

Penanganan Skoliosis

Skoliosis terbagi menjadi 2 jenis menurut tingkat keparahannya yaitu skoliosis tingkat ringan dan berat.

A. Skoliosis Ringan

Skoliosis ringan memiliki lengkungan kurang dari 20 derajat dalam hal ini penderita masih mampu untuk berkegiatan sehari-hari layaknya orang normal. Namun bila tidak cepat ditangani maka akan berakibat memperparah lengkungan. Kurang lebih 4% dari anak berusisa 10 tahun hinhha 16 tahun terkena skoliosis. Penyakit ini cukup sering di temui terutama pada kalangan anak perempuan. Bahkan kurang lebih 80% anak perempuan yang terkenda skoliosis cenderung memberat sehingga membutuhkan alat bantu penyangga hingga melakukan operasi.

Agar kondisi tulang belakang tetap pada kondisi prima maka cobalah lakukan beberapa hal mudah berikut :

1. Berjalan Tegak

 

Agar dapat membuat tulang belakang tegak dan pada tempatnya diperlukan 400 otot, berbagai urat daging serta pengikat sendi. Wow banyak sekali bukan? Ini lah mengapa banyak orang mengatakan jika berjalan mustilah tegak. Karena dengan kita berjalan tegak lengkungan alami tulang belakang kita akan terjaga


2. Posisi Duduk Yang Baik

 

 

Seringkali kita disaat membaca, menonton ataupun bersantai-santai sambil duduk terkadang kita membungkuk dikarenakan pegal, cape bahkan tidak jarang kita merasa nyaman saat duduk membungkuk. Berhati-hatilah bila sudah keseringan melakukan hal tersebut akan membuat lengkungan tulang belakang kita berubah. Dengan duduk tegak dengan bahu yang rileks akan lebih baik bagi tulang kita.

3. Olahraga

 

 

Olahraga sangatlah berpengaruh bagi kesehatan tubuh kita. Otot merupakan alat gerak aktif yang ada pada tubuh kita. Dengan berolahraga tentunya akan berpengaruh terhadap kekuatan serta kelenturan otot. Seperti yang sudah saya sebutkan bahwa untuk membuat tulang belakang tegak memerlukan 400 otot, dari sekian banyak otot tersebut, otot perut merupakan otot terpenting  dalam bekerjasama menyokong serta membuat tulang belakang agar tetap lentur. Beberapa olahraga yang berpengaruh terhadap otot perut adalah sit up, back up, ball crunch dan sikap lilin.
 

4. Nutrisi yang tepat

 

 

Jika olahraga sudah tidak asing lagi dalam kesehatan tentunya nutrisi pun mengikuti. Tulang memerlukan nutrisi yang baik guna memperkuatnya. Vitamin D mampu meningkatkan daya serap kalsium dan pekembangan tulang. Sedangkan Kalsium mendukung tulang serta struktur gigi. Bila kedua nutrisi tersebut terpenuhi secara seimbang maka tulang yang kuat pun akan tercipta. Untuk itu perhatikanlah kedua nutris penting ini dalam makanan yang anda makan setiap harinya.

5. Jauhi Kebiasaan Yang Tidak Seimbang

 

Gaya hidup yang salah dapat membuat diri anda terkena penyakit skoliosis. Dalam hal ini aktifitas yang menggunakan salah satu bagian tubuh. Seperti menggendong tas dengan menggunakan salah satu bagian pundak. Bila terlalu sering melakukan hal tersebut maka akan berdampak tulang belakang anda.

B. Skoliosis Berat

Namun pada kasus skoliosis tingkat berat yang meiliki lengkungan lebih dari 40 derajat di anjurkan untuk segera dikonsultasikan dengan dokter ahli. Dikarenakan pada lengkungan lebih dari 40 derajat penderita dapat mengalami gangguan paru-paru serta jantung dan bila dibiarkan ini akan berdampak fatal. Pada kasus ini dibutuhkan penangan serius oleh para spesialis tulang belakang.
Beberapa penanganan menurut tingkat keparahannya diantaranya :

1. Observasi

Observasi dengan X-ray untuk memantau perkembangan lengkungan. Hal ini dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pada kalangan anak-anak skoliosis yang diderita tidak terlalu parah dan belum memerlukan tindakan yang serius dikarenakan kondisi lengkungan dapat kembali normail seiring perkembangan anak.

2. Obat

Biasanya perawatan dengan obat-obat ini diberikan kepada penderita skoliosis dewasa karena ditujukan untuk meredakan rasa nyeri.

3. Penyangga

Pada penderita skoliosis yang lengkungannya sudah lebih dari 20 derajat akan diperlukan sebuah penyangga agar kondisi tulang belakang tidak semakin parah. Penyangga biasanya diberikan kepada anak-anak pada masa pertumbuhan.

4. Operasi

Ini adalah tindakan terakhir bilamana perawatan lainnya tidak berhasil maka diperlukan tindakan operasi bila lengkungan sudah lebih dari 50 derajat. Operasi ini ditujukan . agar memperkuat tulang belakang. Selain itu operasi ini memiliki beberapa resiko seperti, pasian mengalami pergeseran infeksi, tan
gkai baja dan kerusakan saraf. Walau penanganan penderita skoliosis membaik dalam beberapa dekade belakangan ini, ironisnya pasien penderita skoliosis selalu memilih operasi sebagai pilihan terakhir.
Setelah mengatahui penjelasan diatas maka segerakanlah lakukan penanganan dan pemeriksaan sejak awal untuk mencegah semakin parahnya kondisi lengkungan tulang belakang.
 
 





Sumber :
http://jani-orthoprost.com/mendeteksi-gejala-skoliosis-pada-anak.html
http://www.gudangkesehatan.com/mengenali-skoliosis-kelainan-tulang-belakang-dan-cara-mengatasinya/

0 komentar:

Post a Comment