Blogroll

Thursday, February 4, 2016

KUCING SEBABKAN TOKSO? DAN APA BAHAYANYA BAGI IBU HAMIL



Sebagian orang, terutama kaum wanita, takut memelihara kucing di rumahnya. Ada pula yang terlanjur menyukai dan sering berdekatan dengan kucing sejak masih kecil, lalu sekarang dibayangi perasaan takut kalau dirinya terinfeksi penyakit tokso. Barangkali anda pernah mendengar istilah “toksoplasmosis” atau kadang dalam penyebutannya sering disingkat sebagai penyakit “tokso”. Bagi ibu hamil dan wanita usia subur yang ingin mendapat keturunan, penyakit yang satu ini memang cukup menarik perhatian dan memunculkan kekhawatiran. Apa saja akibat yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil dan janinnya? Apakah penyakit ini hanya menyerang kaum wanita? Dan apakah bisa menyebabkan kemandulan? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai toksoplasmosis dan bahayanya, disertai dengan kiat-kiat untuk pencegahannya.

Berkenalan dengan Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toksoplasma gondii yang dapat menyerang hewan maupun manusia. Sebenarnya, penyakit ini tidak membahayakan tubuh manusia sehat dengan sistem imunitas (kekebalan tubuh) yang baik. Akan tetapi, jika mengenai ibu hamil bisa berakibat fatal karena dapat masuk lewat plasenta (ari-ari) menuju janin. Janin akan terkena dampak dari penyakit ini karena janin belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna.

Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Toksoplasmosis termasuk penyakit yang sulit didiagnosis karena gejalanya yang tidak khas bahkan kadang tidak ada gejala sama sekali. Beberapa gejala yang mungkin dirasakan seperti badan pegal, demam, kelelahan, nafsu makan menurun, gejala seperti sakit flu, dan pembesaran kelenjar leher, ketiak, atau di tempat-tempat lain. Jika anda mendapati beberapa gejala tersebut, anda dapat memeriksakan diri ke dokter dan jika dicurigai sebagai gejala toksoplasmosis, dokter akan menganjurkan untuk melakukan tes laboratorium. Bagi para ibu hamil atau wanita usia subur yang merencanakan punya keturunan juga dapat melakukan tes darah guna mengetahui lebih dini adanya infeksi toksoplasma.

Tidak Hanya Kucing

Kucing sering dituding sebagai sumber penularan utama, padahal sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toksoplasma kepada manusia, seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi, dan lain-lain. Kucing adalah inang definitif toksoplasma. Dalam tubuh kucing, toksoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non-seksual. Kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (tinja). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toksoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.
Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau ookista toksoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti “telur”. Telur yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia. Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toksoplasma. Kista toksoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah ini, toksoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.

Janin Pun Terkena Dampaknya

Jika ibu hamil terinfeksi dengan parasit Toksoplasma gondii, maka akan berdampak pada janin yang dikandungnya. Janin bisa mengalami abortus (keguguran), lahir mati, cacat dan gangguan saraf pada bayi yang dilahirkan, serta bisa juga mengakibatkan terjadinya hidrocephalus (ukuran kepala bayi besar karena berisi cairan)
Perlu diketahui bahwa kapan ibu hamil mendapat infeksi mempengaruhi keparahan dampak dari toksoplasmosis. Pada kehamilan trimester (3 bulan) pertama, kemungkinan ibu hamil terinfeksi toksoplasma paling kecil, tetapi dampaknya pada janin akan makin berat (parah). Pada trimester kedua, risiko ibu hamil terinfeksi relatif lebih sering, akan tetapi risiko kerusakan janin lebih kecil. Sementara itu, pada trimester ketiga, risiko ibu hamil terinfeksi paling besar, akan tetapi risiko kerusakan pada janin justru yang paling kecil.

Toksoplasmosis Sebabkan Kemandulan?

Infeksi toksoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh ovarium (indung telur) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. Hal inilah yang akan dapat menyebabkan kemandulan pada kaum wanita.
Kaum Pria Juga Bisa Terinfeksi
Toksoplasmosis tidak hanya menginfeksi kaum wanita. Kaum pria juga tidak terlepas dari kemungkinan terinfeksi penyakit ini. Pada pria, infeksi akut toksoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Toksoplasma menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut bisa mengalami kemandulan, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
Cegah Sedari Dini
Ada beberapa kiat supaya terhindar dari penyakit toksoplasmosis, yaitu sebagai berikut :
  • Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
  • Hindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Daging harus dimasak sampai benar-benar matang untuk membunuh kista. Pemanasan yang ideal adalah  minimal 70°C selama 15-30 menit. Perlakuan lain selain pemanasan (pengasaman, pengasinan, pengasapan) tidak dapat membunuh kista toksoplasma.
  • Setelah memegang daging mentah, hindari memegang mukosa (selaput lendir) mulut atau mata. Segeralah mencuci tangan setelah memegang daging mentah. Bersihkan dapur dan cuci bersih peralatan dapur (pisau, wadah, dan lain-lain) yang digunakan untuk mengolah daging mentah.
  • Selalu gunakan sarung tangan saat berkebun dan cuci sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan.
  • Sediakan tempat khusus untuk kucing membuang kotoran supaya anda dapat mengontrol kebiasaannya dan sekaligus bisa menghindarkan kucing dari kebiasaan buang air besar di sembarang tempat. Bersihkan tempat kotoran kucing secara rutin dengan air mendidih selama minimal 5 menit. Selalu gunakan sarung tangan saat membersihkan kandang supaya tidak kontak langsung dengan kotoran kucing. Bagi ibu hamil, hindari kontak langsung dengan kucing dan terutama kotorannya.
  • Jangan biarkan kucing peliharaan kita memakan tikus dan segera bawa kucing peliharaan ke dokter hewan jika terlihat sakit.

Jangan Khawatir Memelihara Kucing

Satu hal penting yang perlu kita ketahui, bahwa tidak semua kucing dapat menularkan toksoplasma. Hanya kucing atau hewan lain yang terinfeksi yang dapat menjadi sumber penularan. Kita tidak perlu khawatir jika menyukai atau memelihara kucing selama kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatannya. Bergaul, memiliki, dan memelihara kucing yang terjaga kebersihan dan kesehatannya, insyaAllah tidak akan menyebabkan penyakit toksoplasmosis.

Budayakan Hidup Bersih, Sehat dan Bebas Stres

Sudah semestinya kita berusaha untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.  Budayakan untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Selain itu, hati dan jiwa yang tenang, selalu bersyukur, ikhlas, dan qana’ah akan menghindarkan diri kita dari bahaya stres, sehingga kekebalan tubuh meningkat dan insyaAllah tidak mudah terserang penyakit. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan pada kita semua.




0 komentar:

Post a Comment