Sebagian orang, terutama kaum wanita, takut memelihara kucing di rumahnya. Ada pula yang terlanjur menyukai dan sering berdekatan dengan kucing sejak masih kecil, lalu sekarang dibayangi perasaan takut kalau dirinya terinfeksi penyakit tokso. Barangkali anda pernah mendengar istilah “toksoplasmosis” atau kadang dalam penyebutannya sering disingkat sebagai penyakit “tokso”. Bagi ibu hamil dan wanita usia subur yang ingin mendapat keturunan, penyakit yang satu ini memang cukup menarik perhatian dan memunculkan kekhawatiran. Apa saja akibat yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil dan janinnya? Apakah penyakit ini hanya menyerang kaum wanita? Dan apakah bisa menyebabkan kemandulan? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai toksoplasmosis dan bahayanya, disertai dengan kiat-kiat untuk pencegahannya.
Berkenalan dengan Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toksoplasma gondii yang dapat menyerang hewan maupun manusia. Sebenarnya, penyakit ini tidak membahayakan tubuh manusia sehat dengan sistem imunitas (kekebalan tubuh) yang baik. Akan tetapi, jika mengenai ibu hamil bisa berakibat fatal karena dapat masuk lewat plasenta (ari-ari) menuju janin. Janin akan terkena dampak dari penyakit ini karena janin belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna.Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Toksoplasmosis termasuk penyakit yang
sulit didiagnosis karena gejalanya yang tidak khas bahkan kadang tidak
ada gejala sama sekali. Beberapa gejala yang mungkin dirasakan seperti
badan pegal, demam, kelelahan, nafsu makan menurun, gejala seperti sakit
flu, dan pembesaran kelenjar leher, ketiak, atau di tempat-tempat lain.
Jika anda mendapati beberapa gejala tersebut, anda dapat memeriksakan
diri ke dokter dan jika dicurigai sebagai gejala toksoplasmosis, dokter
akan menganjurkan untuk melakukan tes laboratorium. Bagi para ibu hamil
atau wanita usia subur yang merencanakan punya keturunan juga dapat
melakukan tes darah guna mengetahui lebih dini adanya infeksi
toksoplasma.
Tidak Hanya Kucing
Kucing sering dituding sebagai sumber
penularan utama, padahal sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat
terinfeksi dan menularkan toksoplasma kepada manusia, seperti sapi,
kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi, dan lain-lain. Kucing
adalah inang definitif toksoplasma. Dalam tubuh kucing,
toksoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non-seksual.
Kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui
kotorannya (tinja). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista
kita tidak akan tertular toksoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan
bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada
saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci
tangan menggunakan sabun hingga bersih.
Manusia atau hewan dapat tertular bila
menelan kista atau ookista toksoplasma. Kista atau ookista ini bersifat
seperti “telur”. Telur yang tertelan tersebut akan menetas dan
berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia. Kista tersebut dapat hidup
dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga
dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah
atau daging setengah matang yang mengandung kista toksoplasma. Kista
toksoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari
tanah ini, toksoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan
atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.
Janin Pun Terkena Dampaknya
Jika ibu hamil terinfeksi dengan parasit Toksoplasma gondii, maka akan berdampak pada janin yang dikandungnya. Janin bisa mengalami abortus (keguguran), lahir mati, cacat dan gangguan saraf pada bayi yang dilahirkan, serta bisa juga mengakibatkan terjadinya hidrocephalus (ukuran kepala bayi besar karena berisi cairan)
Perlu diketahui bahwa kapan ibu hamil
mendapat infeksi mempengaruhi keparahan dampak dari toksoplasmosis. Pada
kehamilan trimester (3 bulan) pertama, kemungkinan ibu hamil terinfeksi
toksoplasma paling kecil, tetapi dampaknya pada janin akan makin berat
(parah). Pada trimester kedua, risiko ibu hamil terinfeksi relatif lebih
sering, akan tetapi risiko kerusakan janin lebih kecil. Sementara itu,
pada trimester ketiga, risiko ibu hamil terinfeksi paling besar, akan
tetapi risiko kerusakan pada janin justru yang paling kecil.
Toksoplasmosis Sebabkan Kemandulan?
Infeksi toksoplasma yang berlangsung
terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini
menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh ovarium
(indung telur) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.
Hal inilah yang akan dapat menyebabkan kemandulan pada kaum wanita.
Kaum Pria Juga Bisa Terinfeksi
Toksoplasmosis tidak hanya menginfeksi
kaum wanita. Kaum pria juga tidak terlepas dari kemungkinan terinfeksi
penyakit ini. Pada pria, infeksi akut toksoplasma dapat menyebabkan
pembengkakan kelenjar getah bening. Toksoplasma menyebabkan peradangan
pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya
penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut
bisa mengalami kemandulan, karena sperma yang diproduksi tidak dapat
dialirkan untuk membuahi sel telur.
Cegah Sedari Dini
Ada beberapa kiat supaya terhindar dari penyakit toksoplasmosis, yaitu sebagai berikut :
- Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
- Hindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Daging harus dimasak sampai benar-benar matang untuk membunuh kista. Pemanasan yang ideal adalah minimal 70°C selama 15-30 menit. Perlakuan lain selain pemanasan (pengasaman, pengasinan, pengasapan) tidak dapat membunuh kista toksoplasma.
- Setelah memegang daging mentah, hindari memegang mukosa (selaput lendir) mulut atau mata. Segeralah mencuci tangan setelah memegang daging mentah. Bersihkan dapur dan cuci bersih peralatan dapur (pisau, wadah, dan lain-lain) yang digunakan untuk mengolah daging mentah.
- Selalu gunakan sarung tangan saat berkebun dan cuci sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan.
- Sediakan tempat khusus untuk kucing membuang kotoran supaya anda dapat mengontrol kebiasaannya dan sekaligus bisa menghindarkan kucing dari kebiasaan buang air besar di sembarang tempat. Bersihkan tempat kotoran kucing secara rutin dengan air mendidih selama minimal 5 menit. Selalu gunakan sarung tangan saat membersihkan kandang supaya tidak kontak langsung dengan kotoran kucing. Bagi ibu hamil, hindari kontak langsung dengan kucing dan terutama kotorannya.
- Jangan biarkan kucing peliharaan kita memakan tikus dan segera bawa kucing peliharaan ke dokter hewan jika terlihat sakit.
Jangan Khawatir Memelihara Kucing
Satu hal penting yang perlu kita ketahui,
bahwa tidak semua kucing dapat menularkan toksoplasma. Hanya kucing
atau hewan lain yang terinfeksi yang dapat menjadi sumber penularan.
Kita tidak perlu khawatir jika menyukai atau memelihara kucing selama
kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatannya. Bergaul, memiliki, dan
memelihara kucing yang terjaga kebersihan dan kesehatannya, insyaAllah
tidak akan menyebabkan penyakit toksoplasmosis.
Budayakan Hidup Bersih, Sehat dan Bebas Stres
Sudah semestinya kita berusaha untuk
selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Budayakan untuk selalu
menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Selain itu,
hati dan jiwa yang tenang, selalu bersyukur, ikhlas, dan qana’ah akan
menghindarkan diri kita dari bahaya stres, sehingga kekebalan tubuh
meningkat dan insyaAllah tidak mudah terserang penyakit. Semoga
bermanfaat dan mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan pada kita semua.
0 komentar:
Post a Comment